Beranda

SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang

Jalan Pandansari 875 Ajibarang - Banyumas 53163.

To be the BEST

Maju bersama meraih masa depan.

Teknik Pemesinan

Solidarity forever.

Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Funtastic Generations.

Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

Champion Generations.

Sabtu, 31 Oktober 2020

Promosi Produk

1.    Pengertian Promosi Produk

Promosi produk adalah suatu usaha dari para marketing atau pemasar untuk mempengaruhi orang atau pihak lain supaya menjadi tertarik untuk bertransaksi atau melakukan pembelian produk barang atau jasa yang dipasarkannya.

Menurut Wikipedia, promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Ini adalah salah satu dari empat elemen dasar bauran pemasaran, yang mencakup empat P : price, product, promotion, and place atau harga, produk, promosi, dan tempat.

Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya..

Kalau menurut ahli pemasaran Harper Boyd : promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.

Menurut pakar pemasaran lainnya yaitu Boone dan Kurtz, promosi adalah proses menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.

Sebenarnya ada banyak sekali versi pengertian promosi yang dikemukakan oleh para ahli pemasaran diseluruh dunia, tetapi kesimpulannya kurang lebih sama, yaitu promosi adalah untuk memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk, atau menyebarluaskan suatu produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen tersebut pada akhirnya dapat melakukan pembelian.

2.   

Tujuan Promosi
  1. Sebagai media informasi produk kepada target pasar potensial/konsumen
  2. Untuk meningkatkan kenaikan angka penjualan dan profit
  3. Untuk memperoleh pelanggan baru serta menjaga kesetiaan pelanggan
  4. Sebagai penjaga kestabilan penjualan pada saat pasar lesu
  5. Sarana mengunggulkan produknya dibanding produk pesaing
  6. Sebagai pembentuk citra produk positif di mata konsumen
  7. Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk

3.    Fungsi Promosi Produk

a.    Memberikan Informasi

Promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada para konsumen dan juga menampilkan beberapa informasi yang bernilai berkaitan dengan produknya, merek, serta manfaat yang ada.

b.    Membujuk

Promosi yang dilakukan mampu membujuk para konsumen untuk mencoba produk yang ditawarkan

c.    Mengingatkan

Promosi yang dilakukan khusunya dalam bentuk iklan, akan membuat produk tetap segar dalam ingatan konsumen

d.    Menambah Nilai

Promosi yang dilakukan mampu memberikan nilai tambah penawaran, inovasi, penyempurnaan kualitas atau mengubah persepsi konsumen

4.    Jenis-jenis Promosi

Berikut jenis-jenis promosi menurut Kotler dan Armstrong:

a.    Advertising

Advertising atau periklanan yaitu presentasi non-pribadi dan promosi berbayar yang memiliki sponsor.

Jenis promosi ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ketika sedang menonton TV dan terdapat jeda acara, atau saat melihat papan iklan di dekat lampu merah.

b.    Personal Selling

Personal selling adalah promosi yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia. Tujuannya untuk membangun hubungan pelanggan yang lebih akrab dan terpercaya.

Biasanya, yang melakukan personal selling adalah wiraniaga, sales, agen, dan banyak lagi. 

c.    Sales Promotion

Sales promotion merupakan promosi jangka pendek yang bertujuan meningkatkan penjualan dengan cepat. Fungsinya untuk mendongkrak permintaan akan produk atau layanan tertentu.

Contoh : diskon, flash sale, dan penawaran singkat lainnya.

d.    Public Relation

Public relation adalah jenis promosi untuk menghasilkan publisitas yang baik dan memperkuat citra perusahaan. Promosi ini sering dilakukan dalam bentuk event, pemberitaan, kolaborasi dengan stakeholder, dan banyak lagi.

Menggunakan public relation, reputasi perusahaan akan meningkat. Dengan begitu, akan memperkuat kesadaran publik terhadap merek produk.

e.    Direct Marketing

Seperti namanya, direct marketing adalah pemasaran secara langsung. Artinya, promosi langsung dilakukan ke calon pelanggan dengan menggunakan saluran komunikasi. Bisa itu email, SMS, telepon, dan kanal lainnya.

Meski promosi dilakukan dari jauh, pengguna tetap bisa memberikan respon langsung kepada perusahaan.

5.    Strategi Promosi Produk

Strategi jitu dalam promosi produk antara lain sebagai berikut :

a.    Gunakan media sosial

b.    Adakan promo produk

c.    Bagi-bagi produk

d.    Mendata pelanggan/target market

e.    Berikan intensif untuk setiap rekomendasi

f.     Tampilkan produk di tempat yang tepat

g.    Lakukan kegiatan amal/CSR (Corporat Social Responsibility)

h.    Gunakan barang promosi

i.      Susun acara untuk mengapresiasi pelanggan

j.      Bentuk komunitas

k.    Gandeng publik figur

l.      Lakukan survey pembeli setelah penjualan

6.    Contoh Bentuk-bentuk Promosi

a.    Kata Promo

Gunakan kata-kata promo atau kata-kata yang menakjubkan, mudah, menggugah, lucu, eksklusif, asli, spesial yang menarik konsumen

b.    Cashback

Cashback adalah penawaran yang memungkinkan konsumen untuk memperoleh pengembalian uang tunai dengan persentase tertentu dan telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

c.    Diskon

Diskon atau potongan harga adalah benefit yang bisa diperoleh konsumen ketika mereka melakukan pembelanjaan produk berupa pengurangan harga dengan persentase tertentu.

d.    Flash Sale

Flash sale atau penjualan kilat pada dasarnya hampir sama seperti diskon, hanya saja barang yang dijual biasanya tidak banyak dan tersedia dalam waktu yang sangat singkat.

e.    Buy 1 Get 1 Free

Bisa dikatakan promo ini adalah nama lain diskon, namun dengan syarat. Beli 1 gratis 1 sama saja seperti membeli produk yang mendapat diskon 50%, karena yang sebenarnya terjadi adalah konsumen “dipaksa” untuk membeli dua produk.

f.     Gift Box

Gift box adalah hadiah yang sengaja disediakan oleh suatu brand untuk konsumen yang membeli produk mereka

g.    Poin Rewards

Konsumen yang loyal menggunakan produk berhak mendapatkan penawaran khusus.

h.    Voucher

membagikan kupon promo kepada konsumen, hampir sama dengan gift box

i.      Garansi

Memberikan jaminan terhadap produk mulai layanan, keaslian, kualitas, hingga harga yang bersaing

Serta masih banyak bentuk-bentuk lainnya seperti Sample Produk, Tester Produk, Giveaway, Harga Grosir dan lain sebagainya

 

Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XII, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2019
https://cashbac.com/blog/pengertian-promosi-tujuan-jenis-contoh
https://www.xendit.co/id/blog/5-contoh-promosi-produk-yang-bisa-diterapkan-di-bisnis-online
https://www.niagahoster.co.id/blog/cara-promosi

Minggu, 25 Oktober 2020

Paparan dan Segmentasi Pasar


1.     Kemampuan Wirausahawan Melakukan Paparan Deskriptif, Narasif, Argumentatif atau Persesif

Untuk menjadi seorang wirausahawan yang andal harus mampu memahami seluk beluk produk dan paparan deskriptif, narasif, argumentatif atau persesif tentang produknya. Kemampuan ini berkaitan dengan aktivitas promosi.

a.     Pengertian Deskriptif

Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan rinci

Jadi paparan deskriptif disini maksudnya adalah bahwa seorang wirausahawan hendaknya mampu menjelaskan secara rinci, jelas dan tepat mengenai produk yang dibuatnya yang akan di jual kepada konsumen.

b.    Pengertian Argumentasi

Argumentasi adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan memaparkan pendapat, ulasan, pokok bahasan dan ide pribadi penulisnya. Dalam penulisan argumentasi  isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan objektif di mana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

Jadi paparan argumentatif maksudnya adalah seorang wirausahawan harus memiliki keahlian dalam memberikan penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasanobjektif dimana disertakan contoh mengenai produknya

c.     Pengertian Naratif

Secara sederhana, paragraf dapat diartikan sebagai rangkaian kalimat yang disusun untuk menjelaskan sebuah ide pokok atau jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kejadian atau peristiwa.

Paparan narasi adalah salah satu jenis kemampuan wirausahawan dalam menjelaskan perkembangan usahanya dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah dan akhir serta mampu menjelaskan produksinya.

d.    Pengertian Persuasif

Adalah paragraf yang bersifat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang ditulis penulis atau paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau, membujuk, atau merayu pembaca sehingga terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis

Dengan demikian paparan persuasif maksudnya adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen sehingga mampu dan tertarik dengan produknya

2.     Segmentasi Pasar

Setelah seorang wirausahawan mampu memahami dan memaparkan segala hal yang berlaitan dengan produknya selanjutnya seorang wirausahawan harus melakukan segmentasi atau pengelompokan pasar sebagai langkah dalam mempermudah dalam pemasaran produk.

a.     Pengertian Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah suatu cara dalam membagi suatu pasar yang sifatnya heterogen menjadi kelompok satuan pembeli yang bersifat homogen, yang selanjutnya dijadikan sebagai sasaran pemasaran produknya.

Pengertian Segmentasi Pasar Menurut beberapa Ahli

·         Kotler, Bowen dan Makens

Segmentasi pasar merupakan sekelompok pelanggan yang merupakan bagian dari pasar yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa.

·         Swastha dan Handoko

Segmentasi pasar ialah suatu aktivitas membagi–bagi market yang memiliki sifat heterogen kedalam satu-satuan market yang bersifat homogen.

·         Pride dan Ferrel

Segmentasi pasar yaitu suatu sistem membagi market ke segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang memperlihatkan terdapatnya kesamaan tingkah laku konsumen.

·         Saladin

Segementasi pasar yaitu sebuah proses pengelompokan pasar ke dalam kelompok para pembeli yang cukup potensial dengan kebutuhan yang sama atau juga karakteristik yang disukai serta memperlihatkan suatu hubungan yang sama pula.

b.    Alasan Melakukan Segmentasi Pasar

Beberapa alasan melakukan segmentasi pasar

1)     Makin banyaknya kompetitor/pesaing yang harus dihadapi produsen

2)     Membantu produsen menemukan segmen-segmen yang dapat dilayani secara baik dan maksimal.

3)     Meraih competitive advantages terhadap saingannya melalui diferensiasi produk

4)     Membuat pemasaran lebih mudah. Dalam arti, segmentasi memungkinkan bisnis untuk memenuhi kebutuhan kelompok pelanggan yang lebih kecil yang memiliki karakteristik yang sama.

5)     Menemukan ceruk pasar (niche market). Jenis pasar ini biasanya belum terlayani atau kurang terlayani. Dibandingkan dengan pasar utama, ceruk pasar memiliki tekanan kompetitif yang lebih kecil.

6)     Efisiensi. Dalam hal ini, perusahaan dapat memfokuskan sumber daya untuk melayani segmen terbaik. Tidak perlu membuang banyak energi dan sumber daya hanya untuk melayani yang tidak memberikan keuntungan maksimum.

c.     Tujuan Segmentasi Pasar

1)     Lebih mudah membedakan pasar

2)     Pelayanan konsumen menjadi lebih baik

3)     Strategi pemasaran lebih terarah

4)     Mengenal Kompetitor dengan Segmen yang sama

5)     Evaluasi Target dan Rencana Bisnis

d.    Manfaat Segmentasi Pasar

1)     Menyalurkan uang maupun usaha ke pasar potensial yang akan menguntungkan

2)     Dapat merencanakan produk dengan baik yang dapat memenuhi permintaan pasar

3)     Dapat menentukan cara promosi yang paling tepat

4)     Dapat memilih media advertensi yang baik dan menentukan bagaimana cara mengalokasikan secara lebih baik.

5)     Dapat mengatur waktu yang sebaik-baiknya dalam melakukan promosi

6)     Para penjual akan berada dalam posisi yang cukup baik untuk mengarahkan dan membandingkan kesempatan ataupun harapan dalam pemasaran sehingga dapat mempelajari keperluan setiap segmen.

7)     Para penjual dapat menggunakan wawasannya utnuk menanggapi usaha penawaran yang berbeda-beda sehingga dapat mengalokasikan anggotanya dengan lebih tepat terhadap berbagai segmen

8)     Penjual dapat mengatur lebih baik lagi produknya dengan cara pemasarannya.

Manfaat yang ingin didapatkan oleh perusahaan dengan adanya segmentasi pasar, diantaranya adalah:

·         Perusahaan memiliki dan menerapkan ide pemasaran yang lebih terarah.

·         Perusahaan akan terbantu dalam hal pengaturan produk menjadi lebih baik.

·         Perusahaan mengetahui dan membandingkan peluang pasar baru.

·         Perusahaan dapat menyusun dan menggunakan budget yang ada secara efektif dan efisien.

·         Perusahaan akan terbantu dalam menciptakan daya tarik di bidang pemasaran.

·         Perusahaan akan berada pada situasi yang lebih menguntungkan di pasar.

e.     Syarat Segmentasi Pasar

1)     Dapat Diukur (Measurable),

pengelompokan pasar harus terukur, baik dalam besarnya, luasnya, serta daya beli konsumen pada segmen pasar tersebut.

2)     Dapat Dijangkau (Accessible),

segmentasi pasar juga harus bisa dilaksanakan. Dengan kata lain, strategi pemasaran yang dibuat dapat dilakukan dan dapat melayani segmen pasar dengan baik.

3)     Cukup Besar (Substantial),

pengelompokan pasar harus cukup besar sehingga dapat menguntungkan ketika dilayani oleh perusahaan.

4)     Dapat Dibedakan (Differentiable),

artinya segmen pasar yang dikelompokkan harus dapat dibedakan dengan jelas.

5)     Dapat Dilaksanakan (Actionable),

market segmentation harus dapat dilayani atau dijangkau oleh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

f.     Differensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah upaya untuk membedakan produk yang dimilikinya dari produk-produk pesaing dalam sebuah sifat yang membuatnya lebih spesial dan diinginkan.

Strategi diferensiasi dapat dilakukan melalui beberapa hal, antara lain :

1)     Produk, meliputi performance, fitur, desain dan estetika

2)     Service, meliputi kecepatan, kemudahan, delivery time, empati dan lainnya

3)     Saluran distribusi, meliputi bentuk distribusi, kemampuan penjualan dan lainya

4)     Sumber daya manusia, meliputi budaya kerja, skill dan lainnya

5)     Citra perusahaan, meliputi merek, logo, sosiasi karakter dan lainnya

g.    Langkah-langkah Mensegmentasi Pasar

1)     Segmentasi pasar

Mengidentifikasi serta membagi pasar menjadi beberapa kelompok segmen

2)     Penargetan pasar

Menyeleksi serta melakukan kegiatan evaluasi satu atau beberapa segmen yang dipilih

3)     Penempatan pasar

Menciptakan suatu penempatan produk yang sesuai dengan alam pikiran serta benak konsumen

h.     Dasar Segmentasi Pasar

1)     Demografis, yaitu dasar pengelompokan pasar berdasarkan demografis yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, dan lain-lain.

2)     Geografis, yaitu dasar pengelompokan pasar berdasarkan aspek geografis yang meliputi lokasi atau daerah, wilayah, iklim, kepadatan penduduk, dan lainnya.

3)     Psikografis, yaitu dasar pengelompokan pasar berdasarkan ciri-ciri kepribadian, yang meliputi kepribadian, kelas sosial, dan gaya hidup.

 

Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XII, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2019

https://earringsiconic.blogspot.com/2019/09/memahami-paparan-deskriptifnaratifargum.html

http://www.awiracr.com/2020/10/paparan-deskriptif-naratif-argumentatif.html

https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-segmentasi-pasar-menurut-para-ahli

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-segmentasi-pasar.html

Minggu, 18 Oktober 2020

Evaluasi Kesesuaian Hasil Produk dengan Rancangan Produk


A.   
Evaluasi Produk

1.    Pengertian Evaluasi

·          Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas dari suatu produk berdasarkan pertimbangan serta kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan atau penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu produk.

·           Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari kata Evaluation dalam bahasa Inggris yang berarti penilaian atau penaksiran.

·          Menurut Kaufmann dan Thomas (1980: 9)  Evaluasi merupakan proses yang membantu sesuatu menjadi lebih baik melalui identifikasi dan dokumentasi beberapa perbedaan hasil kegiatan masa lalu dan sekarang untuk menafsir apa yang akan dilakukan.

·          Menurut Worthen dan Sanders (1981: 19) Evaluasi merupakan penentuan nilai suatu hal, yang meliputi pengumpulan informasi yang digunakan untuk memutuskan nilai keberhasilan suatu program, produk, prosedur, tujuan, atau manfaat yang pada desain pendekatan alternative untuk mempertahankan tujuan khusus.

·          Menurut Stufflebeam dan Shinkfield, evaluasi adalah proses menggambarkan, mengumpulkan, menyajikan secara deskriptif dan informative tentang penentuan nilai dan manfaat tujuan dari objek, desain, implementasi, dan dampak untuk pengambilan suatu keputusan, penyajian keperluan untuk pertanggung jawaban dan mempromosikan pemahaman terhadap fenomena yang terlibat.

·          Menurut Chabib Thoha (1996: 1) Evaluasi adalah kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.

·          Menurut Brinkerhoff, dkk (1983: 1-6), evaluasi merupakan sebuah proses yang menentukan sejauh mana tujuan dapat tercapai.

Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk mengambil keputusan. Ada 3 kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah evaluasi, yaitu:

a.       Menghentikan produk, karena dipandang bahwa produk tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.

b.       Merevisi produk, karena pelaksanaan produk menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat.

c.       Menyebarluaskan produk, karena produk tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika produk tersebut disebarkan dalam area yang luas.

2.    Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan suatu hal atau program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program. Dengan adanya evaluasi  seorang wirausaha dapat memutuskan apakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil langkah lebih lanjut untuk mengatasinya. 

3.    Komponen  Evaluasi

Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat komponen evaluasi yaitu Context, Input, Process, dan Product (CIPP). 

a.       Evaluasi context menentukan kebutuhan dan masalah-masalah untuk menetapkan tujuan. Evaluasi konteks merupakan need assesment kebutuhan pengembangan produk di perusahaan. Sasaran evaluasi mencakup permasalahan yang dihadapi para pembuat produk/produsen, seperti: sulitnya mencari pelanggan tetap dan mencari lokasi yang strategis.

b.       Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku, keuangan), penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan kebutuhan dan pencapaian tujuan.

c.       Evaluasi process (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara efektif, menilai pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna menilai kinerja produk, dan membuat penafsiran hasilnya.

d.       Evaluasi product yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran terarah pada hasil langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas produk yang teramati pada akhir implementasi program akan dinilai pada tahap ini.

4.    Proses Evaluasi

·            Menentukan apa yang akan di evaluasi

·            Merancang (desain) kegiatan evaluasi

·            Pengumpulan data

·            Pengolahan dan analisi data

·            Pelaporan hasil evaluasi

5.    Manfaat Evaluasi

Brinkerhoff menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi setidaknya ada 7 elemen yang harus dilakukan yaitu :

·            Fokus pada apa yang akan dievaluasi (Focusing the evaluation)

·            Memiliki rancangan evaluasi (Designing the evaluation)

·            Mengumpulkan informasi (Collecting information)

·            Menganalisis dan menginterpretasikan informasi (Analyzing and interpretion)

·            Membuat laporan (Reporty information)

·            Pengaturan/ pengelolaan evaluasi (Managing evaluation)

·            Evaluasi untuk evaluasi (Evaluaty evaluation)

6.    Melakukan Pemeriksaan Kelayakan Produk

Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam pemasaran, produk adalah apapun yang dapat di tawarkan ke sebuah pasar dan dapat memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk dikatakan baik apabila memenuhi standar operasional prosedur (SOP).

a.      Kriteria kelayakan produk

Kelayakan produk adalah kriteria penentuan apakah suatu produk baik untuk digunakan atau tidak. Suatu produk diukur dengan 4 macam kelayakan, yaitu:

·         Kelayakan teknis; efektifitas dan ketercukupan

·         Kelayakan ekonomi dan finansial; biaya dan keuntungan

·         Kelayakan politis; perkiraan pengaruh produk terhadap berbagai peran atau kekuatan politik di lingkungan masyarakat.

·         Kelayakan administratif; mengukur apakah produk tersebut dapat diterapkan dalam sistem administrasi pemerintah yang ada.

Selain diukur dengan kriterian kelayakan di atas, kelayakan juga dapat diukur dengan menggunakan kriteria:

·        Meintainabilit/maintenance; produk harus dapat dipelihara dan dirawat mengikuti perkembangan zaman.

·         Dependability; harus dapat diandalkan oleh pengguna.

·         Efficiency; ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses.

·         Usability; tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan, dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem tersebut sebagai alat bentu positif dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

b.      Standar operasional prosedur (SOP)

SOP adalah suatu standar berisi serangkaian prosedur yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu fungsi tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif. Dalam pembuatan dan penerapan SOP perlu memenuhi prinsip:

·         Konsistensi; konsisten dari waktu ke waktu oleh siapapun dengan kondisi apapun.

·         Komitmen; SOP dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen.

·         Perbaikan kelanjutan; tidak bersifat kaku dan harus terbuka dengan penyempurnaan untuk membentuk prosedur yang lebih efektif dan efisien.

·         Mengikat; SOP bersifat mengikat bagi siapapun. Fungsi produk harus diselesaikan sesuai dengan prosedur yang sudah tertulis dalam SOP.

·         Setiap unsur memiliki peran penting; jika terdapat satu komponen yang tidak melaksanakan perannya dengan baik maka dapat mengganggu fungsi komponen lainnya.

·         Terdokumentasi; dilakukan dokumentasi dengan baik sehingga dapat dijadikan referensi.

B.    Kesesuaian Hasil Produk dengan Rancangan

1.    Unsur Rancangan Produk Otomotif

Faktor-faktor objektif sebelum perancangan produk otomotif adalah sebagai berikut :

1)    Faktor teknis

a.    Metode produksi yang andal

b.    Penerapan daya mesin

c.    Kemahiran sumber daya manusia

2)    Faktor ekonomi

a.    Pemasaran yang tahan persaingan

b.    Sistem pemasaran atau distribusi

c.    Kebijakan penciptaan (hak cipta)

d.    Nilai jual dan keberadaan sukucadang

e.    Selera masyarakat terhadap produk

3)    Faktor ergonomis

a.    Kenyamanan

b.    Keamanan

c.    Kesesuaian

d.    Kepraktisan

4)    Faktor sains dan teknologi

a.    Unsur kebaruan atau temuan

b.    Mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi

5)    Faktor estetika

a.    Keindahan

b.    Daya pikat

c.    Keserasian

d.    Penggarapan rinci/detail

e.    Kesan

6)    Faktor kondisi lingkungan

a.    Nilai budaya

b.    Kondisi lingkungan/wilayah

2.    Tahap Kesesuaian Hasil dengan Rancangan

Untuk membuat sebuah produk yang sesuai dengan rancangan harus melewati tahap-tahap yaitu :

1)    Market Research dan Feasibility Study Market Research

Cara untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dengan ini dihasilkan produk sesuai yang dibutuhkan konsumen.

2)    Brainstorming

Proses mengumpulkan ide untuk mencari solusi. Dengan ini dihasilkan garis besar produk yang akan dibuat, cara kerja, komponen yag dipakai dan lainsebagainya

3)    Menentukan Tujuan dan Batasan Produk

Agar rancangan produk yang dibuat tidak berlebihan karena akan menyebabkan tingginya harga jual ke konsumen. Dengan ini akan diperoleh spesifikasi komponen dan material yang dipakai.

4)    Menggambar Produk

Proses rncangan desain 3 dimensi. Dengan ini diperoleh ilustrasi produk jadi.

5)    Review Produk

Dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar. Dengan gambar produk lebih mudah dikembangkan dari pada hanya sekedar membayangkan. Pada tahap ini dilakukan pula brainstorming untuk lebih megoptimalkan produk dan meminimilasir kesalahan ketika produk dibuat.

6)    Membuat Prototype

Sampel dibuat berbagai cara, perlu ketelitian dalam membuatnya agar ketika barang diproduksi tidak berakibat fatal.

7)    Uji Coba

Sebelum ke pasar perlu dilakukan pengujian apakah produk sudah andal dari berbagai sisi. Apabila terdapat hal-hal yang tidak memuaskan dari sisi pandangan konsumen maka perlu didesain ulang agar produk tetap terjaga.

8)    Produksi Massal

Dalam produksi massal perlu adanya quality control agar konsumen tidak menerima barang yang rusak

9)    Garansi

Garansi/layanan purna jual diberikan agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada barang yang dibelinya.

 

Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XII, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2019

http://meiresa125.blogspot.com/2019/09/mengevaluasi-kesesuaian-hasil-produk.html

http://www.awiracr.com/2020/09/modul-pkk-multimedia-mengevaluasi.html

 

Senin, 12 Oktober 2020

Pengendalian Mutu Produk

Pengendalian mutu atau quality control adalah proses penilaian dan pengawasan kualitas atau hal-hal yang berkaitan dengan produksi. Dalam dunia otomotif menurut ISO/TS 16949 pengendalian mutu didefinisikan sebagai bagian dari manajemen kualitas yang berfokus pada pemenuhan standar kualitas suatu produk otomotif.

1.      Aspek Pengendalian Mutu Produk

Pengendalian mutu ditekankan pada aspek :

a.      Elemen-elemen produksi seperti pengendalian manajemen, proses produksi, performa pekerjaan  dan kriteria integritas.

b.      Kompetensi produk, misalnya pengetahuan, keahlian, pengalaman dan kualifikasi pekerjaan.

c.       Elemen lunak seperti pegawai,  integritas, kebiasaan, semangat, hubungan dan motivasi.

d.      Pengendalian produksi, meliputi inspeksi visual.

2.     Tujuan Pengendalian Mutu

Dilakukan guna menjamin kualitas dan dan merupakan upaya untuk  meningkatkan dan menstabilkan  proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) serta untuk  menghindari atau setidaknya meminimalkan isu-isu yang mengarah  kepada kecacatan di tempat utama, yaitu  tempat produksi produk dalam skala massal. 

Dalam pekerjaan borongan terutama pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang mempengaruhi dalam keberlangsungan kontrak kerja.

3.      Pendekatan dalam Pengendalian Mutu

Berikut ini merupakan pendekatan dalam pengendalian mutu yang banyak digunakan dalam berbagai usaha :

Nama Pendekatan

Digunakan Pertama Kali

Penjelasan

Statiscal Quality Control (SQC)

Tahun 1930

Pendekatan ini memakai metode statistik untuk mengendalikan mutu suatu produk

Total Quality Control (TQC)

Tahun 1956

Diperkenalkan pertama kali oleh Armand V Felgenbaum yang ditulis pada sebuah artikel di Harvard Business Review dan kemudian dalam sebuag buku dengan judul Total Quality Control. Dalam pendekatan TQC ini pengendalian mutu tak hanya dilakukan pada   produk, namun seluruh departemen

Statistical Process Control (SPC)

Tahun 1960

Menggunakan diagram  kontrol untuk memonitor proses produksi dan umpan balik yang didapatkan oleh operator produksi atas suatu bentuk produksi

Company-Wide Quality Control (CWQC)

Tahun 1968

Metode TQC yang dijalankan di Jepang

Total Quality Management (TQM)

Tahun  1985

Pertama kali pendekatan ini diterapkan oleh Departemen Pertahanan Amaerika Serikat. Pendekatan ini menggunakan sebagian teknik SQC untuk menghasilkan perbaikan secara terus menerus di dalam suatu organisasi usaha

Enam Sigma (6s)

Tahun 1986

Pendekatan SQC yabg diterapkan  dibidang bisnis.

 

4.       Manfaat Pengendalian Mutu

Berikut ini adalah beberapa manfaat adanya Quality Control (QC) di industri manufakturing.

a.       Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

b.      Menghindari pemborosan (waste).

c.       Meningkatkan efisiensi operasional.

d.      Memberikan kepuasan pada pelanggan.

e.      Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial maupun waktu.

f.        Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan kualitas yang tinggi.

g.      Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

5.      Teknik dan Alat dalam Pengendalian Mutu

Terdapat tiga teknik Quality Control yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan manufakturing yaitu :

a.       Inspeksi atau Inspection

adalah menguji produk-produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan.

b.      Statistical Sampling

adalah memilih sejumlah unit/produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan.

c.       QC Seven Tools

atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuai dan kecacatan pada produk.

Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XII, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2019

https://thenewindah.blogspot.com

https://ilmumanajemenindustri.com/perbedaan-pengertian-quality-control-qc-quality-assurance-qa

Dalam mengikuti pembelajaran baca petunjuk berikut :

1 Isi daftar hadir terlebih dahulu melalui Menu "Absensi"

2 Untuk mempelajari materi silakan pilih Menu “Materi PKK XII”

3 Untuk mengerjakan tugas silakan pilih Menu “Tugas”

4 Bacalah perintah pembelajaran dan tugas pada tabel di bawah ini;

MATERI PEMBELAJARAN 04 JANUARI 2022

MATERI

TUGAS

Baca dan pahami Materi
Pemasaran Produk,
Sub Materi
Menentukan dan Evaluasi Media Promosi

Kerjakan Tugas Pertemuan 16