Beranda

Minggu, 24 Januari 2021

Proses Perencanaan dan Strategi Pemasaran dalam Siklus Hidup Produk

 

A.    Proses Perencanaan Pemasaran

1.      Analisis Hasil Prestasi Kegiatan Pemasaran

Dalam analisis ini dilakukan pengkajian mengenai perkembangan hasil  penjualan dan realisasi kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran. Analisis ini harus dapat memberikan kesimpulan tentang sebab-sebab naik atau turuunnya hasil penjualan khususnya dan pemasaran umumnya.

2.      Analisis SWOT Pemasaran Perusahaan

Dalam analisis ini dilakukan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran perusahaan terutama perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan pemerintah. Pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap kemungkinan potensi pasar. Faktor- faktor  di dalam perusahaan yang dapat menimbulkan keunggulan dan kelemahan perusahaan, Sebagai contoh kemampuan sumber daya manusia dan dana yang dimiliki perusahaan.

3.      Penentuan Tujuan (Objek) Pemasaran

Dalam hal ini perusahaan harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam bidang pemasaran, apakah tingkat penjualan ataupun tingkat laba yang diharapkan.

4.      Penetapan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang ditetapkan didasarkan atas sasaran pasar (target market) dan tujuan (objektif) perusahaan. Strategi perusahaan yang ditetapkan mencakup strategi harga, produk, penyaluran atau distribusi dan promosi.

5.      Penetapan Target Pemasaran

Berdasarkan pertimbangan hasil keempat langkah di atas, kemudian ditetapkanlah target pemasaran. Target pemasaran yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam volume penjualan (unit) atau nilai penjualan (rupiah) maupun laba.

6.      Penyusunan Rencana Pemasaran

Setelah target pemasaran ditetapkan, langkah selanjutnya adalah penyusunan rencana pemasaran. Rencana pemasaran yang disusun menggambarkan kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran.

7.      Penyusunan Program Pemasaran

Berdasarkan rencana pemasaran tersebut, kemudian disusun rincian kegiatan yang akan dilakukan yang dikaitkan atas waktu, tempat, dan oleh siapa dilaksanakan. Rincian kegiatan ini disebut program pemasaran.

8.      Penyusunan Anggaran Pemasaran.

Langkah terakhir dalam perencanaan pemasaran adalah penyusunan anggaran pemasaran. Anggaran pemasaran yang disusun hendaklah didasarkan atas program pemasaran yang telah ditetapkan. Hal ini karena akan terjadi kebutuhan anggaran yang berbeda apabila waktu dan tempat pelakasanaan kegiatan berbeda. Sehingga dalam penyusunan anggaran pemasaran selain diperhatikan produknya juga perlu diperhatikan waktu dan pelaksanaan.

B.     Strategi Pemasaran untuk Setiap Tahapan Siklus Hidup Produk

Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran. Berdasarkan logika pemasaran tersebut, setiap unit bisnis diharapkan untuk mencapai target dan sasaran pemasarannya.

Pengelolaan strategi siklus hidup sebuah produk didasarkan pada empat tahapan, yaitu tahap perkenalan, petumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Pada setiap siklus hidup sebuah produk, akan terdapat  karakteristik dan tantangan yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebuah strategi pemasaran yang tepat akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut.

1.      Strategi Pemasaran Tahap Perkenalan

Dalam meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat tinggi atau rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan mutu produk. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dkk (2006), manajemen dapat melaksanakan satu dari empat strategi yaitu:

a.       Strategi peluncuran cepat (rapid skimming)

Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, harga yang diminta, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merek.

b.      Strategi peluncuran lambat (slow skimming)

Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar tentang produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum mengancam.

c.       Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration)

Peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi besar. Strategi ini cocok digunakan jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.

d.      Strategi penetrasi lambat (slow-penetration)

Peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi rendah. Strategi ini bila pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat beberapa persaingan potensial. Perusahaan harus menekan biaya produksi agar dapat menjual produk dengan harga rendah kepada masyarakat.

2.      Strategi Pemasaran Tahap Pertumbuhan

Tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan. Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli. Pesaing baru mulai memasuki pasar, harga bertahan atau sedikit turun, dan laba meningkat. Menurut Kotler (2009), sepanjang tahap pertumbuhan, perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar selama mungkin:

·         Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri-ciri atau fitur-fitur produk, serta memperbaiki modelnya.

·         Menambah model baru dan produk penyerta (misal: produk dengan ukuran berbeda, rasa, dan sebagainya untuk melindungi produk utama).

·         Memasuki segmen pasar baru.

·         Meningkatkan cakupan dan memasuki saluran distribusi baru.

·         Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product-awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tertentu (product-preference advertising).

·         Menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang sensitif terhadap harga.

Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan yang melakukan strategi perluasan pasar akan memperkuat posisi persaingannya, tentu saja akan menambah biaya yang cukup besar. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan menghadapi pilihan antara pangsa pasar yang besar dan keuntungan saat ini yang tinggi. Dengan mengeluarkan uang untuk peningkatan produk dan distribusi, perusahaan dapat menghadapi  posisi yang dominan. Dengan kata lain, perusahaan akan melepaskan keuntungan saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada tahap berikutnya.

3.      Strategi Pemasaran Tahap Kedewasaan

Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan menurun dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi manajer pemasaran. Kebanyakan produk berada pada tahap kedewasaan dari siklus hidup. Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:

a.       Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity)

Tingkat penjualan tidak bertumbuh dan tidak ada saluran distribusi baru karena distribusi yang ada sudah dianggap dewasa.

b.      Fase kedewasaaan stabil (stable maturity)

Penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.

c.       Fase kedewasaan menurun (decaying maturity)

Penjualan menurun dan konsumen mulai beralih ke produk lain.

Dalam tahap ini, jika sebuah produk mulai mengalami penurunan, maka perusahaan harus mulai memikirkan cara-cara untuk kembali menaikkan minat konsumen terhadap produk tersebut.Terdapat tiga cara bermanfaat yang dapat mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu merek (brand), yaitu:

·         Modifikasi pasar (market modification), dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.

·         Modifikasi produk (product modification), meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri, atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.

·         Modifikasi bauran pasar (marketing program modification), dengan diskon harga, distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan (services)

4.      Strategi Pemasaran Tahap Penurunan

Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk adalah beban bagi perusahaan maupun karyawan. Menurut Arman dkk (2006) berikut adalah strategi bertahan dalam tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu:

·         Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi pasar.

·         Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.

·         Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak menguntungkan.

·         Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.

·         Melepas usaha secepat mungkin dengan menjual asetnya.

Keempat tahapan pertumbuhan produk dan strategi pemasaran di atas, tentunya akan berjalan dengan baik jika didukung oleh perencanaan keuangan yang matang dan terencana. Sebuah analisa, pelaporan, dan penghitungan keuangan harus didapat secara cermat dan cepat agar tidak terlambat melakukan analisis untuk kebutuhan pendukung strategi pemasaran yang dibutuhkan. Pertumbuhan produk dan strategi pemasaran harus disesuaikan satu sama lain. Hal ini juga menuntut perusahaan untuk selalu melihat keadaan pasar dan peluang yang bisa diambil dari pasar. Dengan mahir mengambil peluang pasar, strategi pemasaran produk akan lebih sukses dijalankan.

 

Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK XII, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2019

https://mara04sweet.wordpress.com/2011/04/15/proses-perencanaan-strategi-pemasaran/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengetahui-strategi-pemasaran-untuk-setiap-tahapan-siklus-hidup-produk/